SISTEM PEMASARAN IKAN
DISUSUN
OLEH:
KELOMPOK
II
1.
KARMAWAN
2.
SRI WARDIYATI
3.
NURAINI
4.
SAMSUL BAHRI
5.
ANNA RIZA
PRODI : AGRIBISNIS
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
ALMUSLIM
BIREUN
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Selama ini terlihat gejala semakin banyak perusahaan
memilih pasar sasaran yang akan dituju, keadaan ini dikarenakan mereka
menyadari bahwa pada dasarnya mereka tidak dapat melayani seluruh pelanggan
dalam pasar tersebut. Terlalu banyaknya pelanggan, sangat berpencar dan
tersebar serta bervariatif dalam tuntutan kebutuhan dan keinginannya. Jadi arti
dari pasar sasaran adalah: Sebuah pasar terdiri dari pelanggan potensial dengan
kebutuhan alau keinginan tertentu yang mungkin maupun mampu untuk ambil bagian
dalam jual beli, guna memuaskan kebutuhan atau keinginan tersebut.
Karena
konsumen yang terlalu heterogen itulah maka perusahaan perlu mengkelompokkan
pasar menjadi segmen-segmen pasar, lalu memilih dan menetapkan segmen pasar
tertentu sebagai sasaran. Dengan adanya hal ini, maka perusahaan terbantu untuk
mengidentifikasi peluang pasar dengan lebih baik, dengan demikian perusahaan
dapat mengembangkan produk yang tepat, dapat menentuan saluran distribusi dan
periklanan yang sesuai dan efisien serta mampu menyesuaikan harga bagi barang
atau jasa yang ditawarkan bagi setiap target pasar.
Pasar sasaran (Target Market) adalah: Sekelompok
konsumen atau pelanggan yang secara khusus menjadi sasaran usaha pemasaran bagi
sebuah perusahaan.
Dalam menerapkan pasar sasaran, terdapat tiga
langkah pokok yang harus diperhatikan, yaitu:
1.
Segmentasi Pasar
2.
Penetapan Pasar Sasaran
3.
Penempatan Produk
Strategi
pemasaran adalah alat perusahaan untuk
memperoleh respon yang diinginkan. Strategi pemasaran merupakan salah satu
upaya untuk mengoptimalkan proses pemasaran. Prinsip pemasaran yaitu untuk
pencapaian tujuan suatu organisasi tergantung pada seberapa mampu perusahaan
memahami kebutuhan dan keinginan pelanggannya dan memenuhi dengan cara yang
lebih efisien dan efektif dibanding pesaing. Berawal dari prinsip pemasaran
yaitu, seorang pemasar pertama kali harus memusatkan perhatiannya pada
pelanggan untuk mencari tahu kebutuhan dan keinginan mereka. Jadi, dalam hal
ini kebutuhan dan keinginan pelanggan menempati titik sentral. Perusahaan harus
paham betul kebutuhan dan keinginan pelanggannya. Perlu diingat kembali bahwa
pelanggan merupakan orang-orang yang berkuasa untuk memutuskan membeli atau
tidak membeli suatu produk. Jadi pelanggan adalah bagian dari pasar, karena
yang disebut pasar merupakan pembeli itu sendiri baik pembeli aktual maupun
potensial. Pangsa pasar sangatlah beragam berarti keinginan pembeli juga
beragam. Hal ini membuat perusahaan tidak mungkin memenuhi semua kebutuhan dan
keinginan pasar. Oleh sebab itu, hal pertama perusahaan harus mengelompokkan
pasar terlebih dahulu. Dengan kata lain perusahaan harus menentukan pelanggan
sasaran (target customers), misalnya untuk anak-anak, orang dewasa, balita,
masyarakat kelas sosial bawah, menengah, atas, dsb.
Dalam sistem agribisnis perikanan, dimana meliputi
kegiatan mulai pengadaan sarana produksi, produksi, pengolahan pasca panen
(agroindustri), pemasaran dan kelembagaan adalah merupakan rangkaian kegiatan
yang saling terkait satu sama lain. Semua kegiatan dalam agribisnis perikanan
tersebut, ada proses menghasilkan produk. Produsen yang bergerak di bidang
sarana produksi akan menghasilkan produk-produk pemenuhan kebutuhan untuk
kegiatan produksi. Produsen yang bergerak pada kegiatan produksi akan
menghasilkan produk atau ikan untuk memenuhi kebutuhan pada kegiatan
agroindustri.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Strategi Pemasaran Benih Ikan
Khususnya kegiatan pemasaran (marketing), disaat produk
sudah dihasilkan baik dalam kegiatan sarana produksi, produksi dan
agroindustri, maka kegiatan pemasaran sangatlah penting. Tanpa kegiatan
pemasaran maka semua produk yang dihasilkan tersebut adalah merupakan seonggok
barang yang tidak bermanfaat.
Dengan demikian, kegiatan pemasaran adalah
sangat penting dalam semua kegiatan yang menghasilkan barang ataupun jasa.
Hasil perikanan dapat dikelompokkan ke dalam bahan mentah dan barang konsumsi.
Sebagai bahan mentah dapat dibeli oleh pabrik atau usaha pengolahan untk diolah
menjadi barang jadi misalnya ikan kaleng, aneka olahan ikan, tepung ikan, dsb.
Sebagai barang konsumsi akan dibeli oleh konsumen akhir (household consumer,
restaurant, hospital, dll). Produk perikanan dan kelautan termasuk “perishable
good” atau produk mudah rusak, maka akan sangat memerlukan startegi pemasaran
yang berbeda dengan produk barang maupun jasa pada umumnya. Apalagi “image”
masyarakat terhadap produk-produk perikanan juga berbeda atau beragam dengan
produk pada umumnya. Berdasarkan pendapat atau pengamatan dari praktisi
pemasaran produk perikanan dan kelautan, bahwa persepsi masyarakat terhadap
produk perikanan dan kelautan antara lain jika makan ikan alergi, ikan baunya
amis, ikan banyak duri, ikan mahal, ikan rumit memasaknya, ikan hanya bisa atau
paling enak digoreng. Karena image masyarakat terhadap produk perikanan masih
demikian kompleknya, maka diperlukan strategi pemasaran yang dapat merubah
image tersebut, sehingga kendala pemasaran produk perikanan dan kelautan dapat
diatasi
Pemasaran adalah salah satu hal
sulit yang paling penting yang harus ditangani oleh produsen benih &
petani ikan, perlu untuk mengembangkan strategi pemasaran yang
berkelanjutan untuk meningkatkan ekonomi mereka. Beberapa persyaratan
dasar minimum dalam mengembangkan strategi pemasaran yang sesuai telah
dibahas di bawah ini:
1.
Pemeliharaan induk yang baik dan sehat:
Keberhasilan produksi benih ikan kualitas terletak pada pemeliharaan induk yang
sehat. Hal ini juga diperlukan untuk meningkatkan stok induk ikan dengan dengan
pengisian berkala sehingga memperkecil kemungkinan perkawinan sedarah. Perlu
juga melibatkan peneliti dari universitas, para ahli dan departemen perikanan
untuk memeriksa unit produksi agar efek negatif berkurang.
2.
Jaringan Peternak Kecil: Tanpa
infrastruktur dan sumber daya dasar, sebagian besar peternak kecil akan
tergantung pada penetasan yang lebih besar. Oleh karena itu perlu membangun jaringan
pemasaran di wilayah tertentu. Unit kerja kecil – dengan biaya rendah- sangat
disarankan. Strategi ini akanmembantu kualitas produksi dan pemasaran benih
ikan.
3.
Unit Perawatan: Di pusat-pusat produksi
benih ikan, kolam pembibitan memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas
Kunci keberhasilannya adalah pembuatan unit produksi berdasarkan pengetahuan
ilmiah. Unit yang dibangun harus disesuaikan dengan total jumlah benih ikan
diproduksi. Jika peternak kecil tidak memiliki sumber daya yang memadai untuk mengelola
satu set unit pembibitan, benih dapat ditetaskan di peternakan besar terdekat
yang memiliki tempat penetasan. Koordinasi yang baik antara pemerintah dan
peternak mutlak diperlukan untuk mempermudah proses ini.
4.
Pengembangan unit tambahan: Beberapa
perlengkapan pendukung seperti bahan kemasan (kantong polythene), silinder oksigen,
peternakan & peralatan penetasan dll pada waktu diperlukan.
5.
Pembentukan kelompok pemasaran terlatih:
sistem pengepakan benih yang tidak Ilmiah (sembarangan) dan penanganan benih ikan
ceroboh sering mengakibatkan kematian yang tinggi dalam transportasi dan
penjualan. Oleh karena itu pelatihan penjualan ikan yang diselenggarakan oleh
para ahli perlu diikuti agar penjualan tidak mengakibatkan kematian benih itu
sendiri.
6.
Fasilitas Transportasi: gunakan
transportasi yang efisien dan aman agar benih ikan tidak mendapat cedera selama
transportasi. Banyak petani banyak menggunakan metode tradisional dalam
mengangkut benih ikan sehingga tingkat kematian ikan di perjalanan sangat
tinggi oleh karena petani perlu mencari informasi yang ilmiah dari lembaga
penelitian, universitas dan departemen perikanan.
7.
Bekerjasama dengan lembaga keuangan:
sangat dianjurkan untuk bekerjasama dengan lembaga keuangan untuk mendapatkan
modal. Jika petani kesulitan mengakses lembaga keuangan formal, jaringan petani
dapat dimanfaatkan untuk membentuk koperasi.
8.
Pelatihan dan jaringan ekstensi: program
pelatihan yang ekstensif diperlukan untuk mendidik para petani untuk menerapkan
prosedur ilmiah dan benar dalam produksi dan pemasaran benih ikan. Ini juga
akan memerlukan korelasi antara produsen biji benih dan petani, strategi
pemasaran yang efektif dan adopsi praktek-praktek budaya ilmiah. Persilangan
bibit dapat bekerja sama dengan para ilmuwan, lembaga penelitian, dan
lain-lain.
2.2
Strategi Pemasaran Ikan Konsumsi
1. Pilih
rantai pemasaran yang paling dekat dengan konsumen akhir Jalur penjualan ikan
yang lazim dilalui adalah pengepul, banda, pedagang besar, pengecer dan
konsumen. Rantai ini sebenarnya terlalu panjang sehingga petani mendapatkan pertambahan
nilai yang sangat kecil (bahkan paling kecil diantara pihak lain). Oleh karena
itu untuk meningkatkan keuntungan, petani sebaiknya memilih rantai distribusi
yang terpendek.
2. Buatlah
jaringan petani ikan. Jaringan ini sangat berguna baik untuk mendapatkan
informasi pada saat pembesaran ikan, penentuan harga jual yang sepandan, bahkan
bekerjasama menciptakan rantai distribusi yang paling pendek.
3. Jika
jaringan petani bekerja dengan baik, maka kelompok tani dapat langsung
bekerjasama dengan restoran atau supermarket sehingga rantai distribusi sangat
pendek. Jaringan juga dapat diperluas dengan mengikuti program-program yang
diselenggarakan oleh departemen perikanan, departemen perdagangan, kelompok
masyarakat sipil (universitas/LSM).
4. Perhatikan
pengiriman ikan, pada fase ini tingkat kematian sangat tinggi. Berkonsultasi
pada pihak yang berkompeten seperti para peneliti dari universitas, departemen
perikanan.
5. Jika
sedang panen raya, usahakan menjual produk ikan olahan (bakso ikan, abon, dsb)
untuk mempertahankan harga jual ikan dan meningkatkan keuntungan peternakan
ikan.
BAB III
KESIMPULAN
Kegiatan pemasaran
adalah sangat penting dalam semua kegiatan yang menghasilkan barang ataupun
jasa. Hasil perikanan dapat dikelompokkan ke dalam bahan mentah dan barang
konsumsi. Sebagai bahan mentah dapat dibeli oleh pabrik atau usaha pengolahan
untk diolah menjadi barang jadi misalnya ikan kaleng, aneka olahan ikan, tepung
ikan, dsb. Sebagai barang konsumsi akan dibeli oleh konsumen akhir (household
consumer, restaurant, hospital, dll). Pemasaran adalah salah
satu hal sulit yang paling penting yang harus ditangani oleh produsen
benih & petani ikan, perlu untuk mengembangkan strategi pemasaran
yang berkelanjutan untuk meningkatkan ekonomi mereka. Beberapa
persyaratan dasar minimum dalam mengembangkan strategi pemasaran
DAFTAR
PUSTAKA
Basu
Swastha Dharmmesta, Hani Handoko. 2000. Manajemen Pemasaran: Analisa Perilaku
Konsumen. Yogyakarta: BPFE.
Budi Santoso. 1994. Lele Dumbo & Lokal: Awali Sukses anda
dari kiat pemeliharaannya. Yogyakarta:Kanisius.
Gatut Susanto, M. Azrin Syamsuddin. 2009. Cara Mudah Mendirikan & Mengelola UMKM. Jakarta: Raih Asa
Sukses.
Tambunan, Tulus, T.H. 2002. Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia:
Beberapa Isu Penting. Jakarta: Salemba Empat.
Wiedy Murtini, 2005. Anggota sebagai basis pengembangan
sumberdaya manusia koperasi yang berkualitas. Forum Pendidikan. Vol.30, No.03 Desember, hal. 209-223.
Wiedy Murtini. 2009. Kewirausahaan Pendekatan Succes Story.
Surakarta: UNS Press