Sabtu, 15 Juni 2013

SISTEM PEMASARAN IKAN

DISUSUN
 OLEH:
KELOMPOK II
1.      KARMAWAN
2.      SRI WARDIYATI
3.      NURAINI
4.      SAMSUL BAHRI
5.      ANNA RIZA

PRODI       : AGRIBISNIS












FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ALMUSLIM
BIREUN
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang
Selama ini terlihat gejala semakin banyak perusahaan memilih pasar sasaran yang akan dituju, keadaan ini dikarenakan mereka menyadari bahwa pada dasarnya mereka tidak dapat melayani seluruh pelanggan dalam pasar tersebut. Terlalu banyaknya pelanggan, sangat berpencar dan tersebar serta bervariatif dalam tuntutan kebutuhan dan keinginannya. Jadi arti dari pasar sasaran adalah: Sebuah pasar terdiri dari pelanggan potensial dengan kebutuhan alau keinginan tertentu yang mungkin maupun mampu untuk ambil bagian dalam jual beli, guna memuaskan kebutuhan atau keinginan tersebut.
Karena konsumen yang terlalu heterogen itulah maka perusahaan perlu mengkelompokkan pasar menjadi segmen-segmen pasar, lalu memilih dan menetapkan segmen pasar tertentu sebagai sasaran. Dengan adanya hal ini, maka perusahaan terbantu untuk mengidentifikasi peluang pasar dengan lebih baik, dengan demikian perusahaan dapat mengembangkan produk yang tepat, dapat menentuan saluran distribusi dan periklanan yang sesuai dan efisien serta mampu menyesuaikan harga bagi barang atau jasa yang ditawarkan bagi setiap target pasar.
Pasar sasaran (Target Market) adalah: Sekelompok konsumen atau pelanggan yang secara khusus menjadi sasaran usaha pemasaran bagi sebuah perusahaan.
Dalam menerapkan pasar sasaran, terdapat tiga langkah pokok yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Segmentasi Pasar
2. Penetapan Pasar Sasaran
3. Penempatan Produk
            Strategi pemasaran adalah  alat perusahaan untuk memperoleh respon yang diinginkan. Strategi pemasaran merupakan salah satu upaya untuk mengoptimalkan proses pemasaran. Prinsip pemasaran yaitu untuk pencapaian tujuan suatu organisasi tergantung pada seberapa mampu perusahaan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggannya dan memenuhi dengan cara yang lebih efisien dan efektif dibanding pesaing. Berawal dari prinsip pemasaran yaitu, seorang pemasar pertama kali harus memusatkan perhatiannya pada pelanggan untuk mencari tahu kebutuhan dan keinginan mereka. Jadi, dalam hal ini kebutuhan dan keinginan pelanggan menempati titik sentral. Perusahaan harus paham betul kebutuhan dan keinginan pelanggannya. Perlu diingat kembali bahwa pelanggan merupakan orang-orang yang berkuasa untuk memutuskan membeli atau tidak membeli suatu produk. Jadi pelanggan adalah bagian dari pasar, karena yang disebut pasar merupakan pembeli itu sendiri baik pembeli aktual maupun potensial. Pangsa pasar sangatlah beragam berarti keinginan pembeli juga beragam. Hal ini membuat perusahaan tidak mungkin memenuhi semua kebutuhan dan keinginan pasar. Oleh sebab itu, hal pertama perusahaan harus mengelompokkan pasar terlebih dahulu. Dengan kata lain perusahaan harus menentukan pelanggan sasaran (target customers), misalnya untuk anak-anak, orang dewasa, balita, masyarakat kelas sosial bawah, menengah, atas, dsb.
            Dalam sistem agribisnis perikanan, dimana meliputi kegiatan mulai pengadaan sarana produksi, produksi, pengolahan pasca panen (agroindustri), pemasaran dan kelembagaan adalah merupakan rangkaian kegiatan yang saling terkait satu sama lain. Semua kegiatan dalam agribisnis perikanan tersebut, ada proses menghasilkan produk. Produsen yang bergerak di bidang sarana produksi akan menghasilkan produk-produk pemenuhan kebutuhan untuk kegiatan produksi. Produsen yang bergerak pada kegiatan produksi akan menghasilkan produk atau ikan untuk memenuhi kebutuhan pada kegiatan agroindustri.














BAB II
PEMBAHASAN
2.1              Strategi Pemasaran Benih Ikan
            Khususnya kegiatan pemasaran (marketing), disaat produk sudah dihasilkan baik dalam kegiatan sarana produksi, produksi dan agroindustri, maka kegiatan pemasaran sangatlah penting. Tanpa kegiatan pemasaran maka semua produk yang dihasilkan tersebut adalah merupakan seonggok barang yang tidak bermanfaat.  Dengan demikian, kegiatan pemasaran adalah sangat penting dalam semua kegiatan yang menghasilkan barang ataupun jasa. Hasil perikanan dapat dikelompokkan ke dalam bahan mentah dan barang konsumsi. Sebagai bahan mentah dapat dibeli oleh pabrik atau usaha pengolahan untk diolah menjadi barang jadi misalnya ikan kaleng, aneka olahan ikan, tepung ikan, dsb. Sebagai barang konsumsi akan dibeli oleh konsumen akhir (household consumer, restaurant, hospital, dll). Produk perikanan dan kelautan termasuk “perishable good” atau produk mudah rusak, maka akan sangat memerlukan startegi pemasaran yang berbeda dengan produk barang maupun jasa pada umumnya. Apalagi “image” masyarakat terhadap produk-produk perikanan juga berbeda atau beragam dengan produk pada umumnya. Berdasarkan pendapat atau pengamatan dari praktisi pemasaran produk perikanan dan kelautan, bahwa persepsi masyarakat terhadap produk perikanan dan kelautan antara lain jika makan ikan alergi, ikan baunya amis, ikan banyak duri, ikan mahal, ikan rumit memasaknya, ikan hanya bisa atau paling enak digoreng. Karena image masyarakat terhadap produk perikanan masih demikian kompleknya, maka diperlukan strategi pemasaran yang dapat merubah image tersebut, sehingga kendala pemasaran produk perikanan dan kelautan dapat diatasi
            Pemasaran adalah salah satu hal sulit yang paling penting yang harus ditangani oleh produsen benih & petani ikan, perlu untuk mengembangkan strategi pemasaran yang berkelanjutan untuk meningkatkan ekonomi mereka. Beberapa persyaratan dasar minimum dalam mengembangkan strategi pemasaran yang sesuai telah dibahas di bawah ini:
1.      Pemeliharaan induk yang baik dan sehat: Keberhasilan produksi benih ikan kualitas terletak pada pemeliharaan induk yang sehat. Hal ini juga diperlukan untuk meningkatkan stok induk ikan dengan dengan pengisian berkala sehingga memperkecil kemungkinan perkawinan sedarah. Perlu juga melibatkan peneliti dari universitas, para ahli dan departemen perikanan untuk memeriksa unit produksi agar efek negatif berkurang.
2.      Jaringan Peternak Kecil: Tanpa infrastruktur dan sumber daya dasar, sebagian besar peternak kecil akan tergantung pada penetasan yang lebih besar. Oleh karena itu perlu membangun jaringan pemasaran di wilayah tertentu. Unit kerja kecil – dengan biaya rendah- sangat disarankan. Strategi ini akanmembantu kualitas produksi dan pemasaran benih ikan.
3.      Unit Perawatan: Di pusat-pusat produksi benih ikan, kolam pembibitan memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas Kunci keberhasilannya adalah pembuatan unit produksi berdasarkan pengetahuan ilmiah. Unit yang dibangun harus disesuaikan dengan total jumlah benih ikan diproduksi. Jika peternak kecil tidak memiliki sumber daya yang memadai untuk mengelola satu set unit pembibitan, benih dapat ditetaskan di peternakan besar terdekat yang memiliki tempat penetasan. Koordinasi yang baik antara pemerintah dan peternak mutlak diperlukan untuk mempermudah proses ini.
4.      Pengembangan unit tambahan: Beberapa perlengkapan pendukung seperti bahan kemasan (kantong polythene), silinder oksigen, peternakan & peralatan penetasan dll pada waktu diperlukan.
5.      Pembentukan kelompok pemasaran terlatih: sistem pengepakan benih yang tidak Ilmiah (sembarangan) dan penanganan benih ikan ceroboh sering mengakibatkan kematian yang tinggi dalam transportasi dan penjualan. Oleh karena itu pelatihan penjualan ikan yang diselenggarakan oleh para ahli perlu diikuti agar penjualan tidak mengakibatkan kematian benih itu sendiri.
6.      Fasilitas Transportasi: gunakan transportasi yang efisien dan aman agar benih ikan tidak mendapat cedera selama transportasi. Banyak petani banyak menggunakan metode tradisional dalam mengangkut benih ikan sehingga tingkat kematian ikan di perjalanan sangat tinggi oleh karena petani perlu mencari informasi yang ilmiah dari lembaga penelitian, universitas dan departemen perikanan.
7.      Bekerjasama dengan lembaga keuangan: sangat dianjurkan untuk bekerjasama dengan lembaga keuangan untuk mendapatkan modal. Jika petani kesulitan mengakses lembaga keuangan formal, jaringan petani dapat dimanfaatkan untuk membentuk koperasi.
8.      Pelatihan dan jaringan ekstensi: program pelatihan yang ekstensif diperlukan untuk mendidik para petani untuk menerapkan prosedur ilmiah dan benar dalam produksi dan pemasaran benih ikan. Ini juga akan memerlukan korelasi antara produsen biji benih dan petani, strategi pemasaran yang efektif dan adopsi praktek-praktek budaya ilmiah. Persilangan bibit dapat bekerja sama dengan para ilmuwan, lembaga penelitian, dan lain-lain.

2.2              Strategi Pemasaran Ikan Konsumsi
1.      Pilih rantai pemasaran yang paling dekat dengan konsumen akhir Jalur penjualan ikan yang lazim dilalui adalah pengepul, banda, pedagang besar, pengecer dan konsumen. Rantai ini sebenarnya terlalu panjang sehingga petani mendapatkan pertambahan nilai yang sangat kecil (bahkan paling kecil diantara pihak lain). Oleh karena itu untuk meningkatkan keuntungan, petani sebaiknya memilih rantai distribusi yang terpendek.
2.      Buatlah jaringan petani ikan. Jaringan ini sangat berguna baik untuk mendapatkan informasi pada saat pembesaran ikan, penentuan harga jual yang sepandan, bahkan bekerjasama menciptakan rantai distribusi yang paling pendek.
3.      Jika jaringan petani bekerja dengan baik, maka kelompok tani dapat langsung bekerjasama dengan restoran atau supermarket sehingga rantai distribusi sangat pendek. Jaringan juga dapat diperluas dengan mengikuti program-program yang diselenggarakan oleh departemen perikanan, departemen perdagangan, kelompok masyarakat sipil (universitas/LSM).
4.      Perhatikan pengiriman ikan, pada fase ini tingkat kematian sangat tinggi. Berkonsultasi pada pihak yang berkompeten seperti para peneliti dari universitas, departemen perikanan.
5.      Jika sedang panen raya, usahakan menjual produk ikan olahan (bakso ikan, abon, dsb) untuk mempertahankan harga jual ikan dan meningkatkan keuntungan peternakan ikan.
















BAB III
KESIMPULAN
            Kegiatan pemasaran adalah sangat penting dalam semua kegiatan yang menghasilkan barang ataupun jasa. Hasil perikanan dapat dikelompokkan ke dalam bahan mentah dan barang konsumsi. Sebagai bahan mentah dapat dibeli oleh pabrik atau usaha pengolahan untk diolah menjadi barang jadi misalnya ikan kaleng, aneka olahan ikan, tepung ikan, dsb. Sebagai barang konsumsi akan dibeli oleh konsumen akhir (household consumer, restaurant, hospital, dll). Pemasaran adalah salah satu hal sulit yang paling penting yang harus ditangani oleh produsen benih & petani ikan, perlu untuk mengembangkan strategi pemasaran yang berkelanjutan untuk meningkatkan ekonomi mereka. Beberapa persyaratan dasar minimum dalam mengembangkan strategi pemasaran






















DAFTAR PUSTAKA
Basu Swastha Dharmmesta, Hani Handoko. 2000. Manajemen Pemasaran: Analisa Perilaku Konsumen. Yogyakarta: BPFE.
Budi Santoso. 1994. Lele Dumbo & Lokal: Awali Sukses anda dari kiat pemeliharaannya. Yogyakarta:Kanisius.
Gatut Susanto, M. Azrin Syamsuddin. 2009. Cara Mudah Mendirikan & Mengelola UMKM. Jakarta: Raih Asa Sukses.
Tambunan, Tulus, T.H. 2002. Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia: Beberapa Isu Penting. Jakarta: Salemba Empat.
Wiedy Murtini, 2005. Anggota sebagai basis pengembangan sumberdaya manusia koperasi yang berkualitas. Forum Pendidikan. Vol.30, No.03 Desember, hal. 209-223.
Wiedy Murtini. 2009. Kewirausahaan Pendekatan Succes Story. Surakarta: UNS Press